Berita

Berita Thumbnail
Jumat, 16 Mei 2025
Oleh: adminftke

Literasi Pasar Modal dan Peluang Investasi di Industri Geothermal

Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi (FTKE) Universitas Trisakti bekerja sama dengan Pertamina Geothermal Energy dan Investorttrust menyelenggarakan seminar bertajuk Youth Seminar: Literasi Pasar Modal dan Peluang Investasi di Industri Geothermal. Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 15 Mei 2025, bertempat di Auditorium FTKE, Gedung D Lantai 8, Kampus A Universitas Trisakti.

Dekan FTKE Universitas Trisakti Dr. Ir. Suryo Prakoso, S.T., M.T. membuka acara Youth Seminar tersebut dengan harapan dapat memberikan wawasan kepada peserta tentang literasi pasar modal dan investasi di industri geothermal.

Halimatus Sadiyah, Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hadir sebagai keynote speaker. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda serta menyoroti peluang investasi yang menjanjikan di sektor energi bersih yang terus mengalami pertumbuhan.

Primus Dorimulu, CEO Investorttrust.id, juga turut menyampaikan sambutan dengan mendorong para mahasiswa untuk memahami dinamika pasar modal serta peran strategisnya dalam mendukung perkembangan industri nasional, termasuk sektor panas bumi (geothermal).

Yusuf Adi Pradana dari Divisi Pengembangan Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak para mahasiswa Universitas Trisakti untuk melakukan simulasi perhitungan target dana guna mencapai kebebasan finansial. Ia juga menekankan pentingnya pola pikir bahwa financial freedom bukan semata-mata dicapai di usia tua, melainkan saat seseorang memutuskan untuk pensiun—yang bisa kapan saja, asalkan telah siap secara finansial. “Kalau saya menargetkan Rp240 juta per tahun dengan imbal hasil 5%, maka dana yang dibutuhkan adalah Rp4,8 miliar. Itulah angka yang harus saya capai,” ujarnya.

Sesi diskusi menghadirkan beberapa panelis yang ahli di bidangnya, antara lain:
– Iman Rachman (Direktur Utama Bursa Efek Indonesia),
– Yurizki Rio (Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk),
– Dr. Dwi Atty Mardiana (Dosen FTKE Trisakti bidang Ekonomi Migas),
– Pri Agung Rakhmanto (Pengamat Migas/Energi Universitas Trisakti)

Beberapa hasil diskusi yang terangkum yaitu:
Melalui pendekatan quick win project, PGEO berhasil mempercepat proses pengembangan proyek dari yang semula memakan waktu 6–7 tahun menjadi hanya 12 hingga 24 bulan. Inisiatif ini difokuskan pada beberapa lokasi di wilayah Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 1,7 gigawatt pada tahun 2033.
Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, mencapai 24 gigawatt. Namun, sejauh ini pemanfaatannya baru sekitar 11%, yang berarti masih terdapat 77% potensi yang belum dimaksimalkan. Ini menjadi tantangan bersama dalam pengembangan energi panas bumi ke depan.
Selain itu, kebijakan harga listrik di Indonesia saat ini belum mempertimbangkan eksternalitas, seperti manfaat lingkungan dari energi panas bumi maupun dampak negatif dari penggunaan energi fosil. Akibatnya, energi geothermal tampak lebih mahal secara nominal, padahal jika dihitung manfaat jangka panjangnya, nilainya jauh lebih besar. Tantangan utamanya adalah bagaimana merumuskan kebijakan yang mampu mencerminkan nilai keekonomian sesungguhnya agar pengembangan energi bersih bisa berjalan lebih optimal.
Kegiatan ini merupakan wujud konkret dari komitmen Universitas Trisakti dalam mendukung peningkatan literasi keuangan mahasiswa, sekaligus memperluas wawasan mereka mengenai peluang karier dan investasi di sektor energi terbarukan.

@ftkeusakti

Floatin Button
Floatin Button