Sejarah FTKE

Sejarah FTKE

Sejarah Berdirinya Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Sejarah Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi (FTKE) dimulai ketika pada dekade 1970-1980an minyak dan gas bumi memegang peranan, dimana petrodolar memegang peranan penting bagi keuangan negara sehingga mendorong beroperasinya Perusahaan asing sebagai kontraktor Pertamina yang mencapai sekitar 80 Perusahaan. Usaha eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi baik di daratan (on shore) maupun di lepas pantai (off shore) banyak mempekerjakan tenaga ahli asing (Petroleum Engineer dan Geologist),  mulai level bawah sampai level tenaga ahli.
Puncaknya pada tahun 1978, tercatat 738 orang tenaga ahli asing bekerja di perusahaan minyak (main contractors), dimana hal ini dirasakan oleh Pemerintah sebagai suatu kendala dalam membina potensi bangsa. Terdorong oleh rasa ingin memanfaatkan tenaga putra bangsa, maka tercetus oleh pemerintah untuk mengadakan “Indonesianisasi”  di perusahaan-perusahaan asing tersebut.

Dalam rangka menindaklanjuti pemikiran pemerintah tersebut, Pertamina sebagai “Perusahaan Negara” yang bertugas mengelola minyak dan gas bumi berinisiatif mendirikan  Jurusan/Program Studi Teknik Perminyakan dan Teknik Geologi di Universitas  Trisakti. Dengan dasar piagam Bersama antara Pertamina dan Universitas Trisakti, yang ditandatangani Direktur Utama Pertamina Mayor Jendral Piet Haryono dan Rektor Universitas Trisakti Ir. Poedjono; pada tanggal 7 Juli 1979 Direktur E.P. Pertamina , Ir. Trisulo, bersama Dekan Fakultas Teknik Ir. P.K. Haryasudirdja, bersepakat mendirikan kedua program studi tersebut dalam satu Departemen Teknik Energi yang bernaung dan merupakan bagian Fakultas Teknik Universitas Trisakti, kedua program mulai dioperasikan pada tahun 1980/1981. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0589/01/1983 tanggal 13 Desember 1983, Fakultas Teknik, Universitas Trisakti dikembangkan menjadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, FakultasTeknologi Industri dan Fakultas Teknologi Mineral. Saat itu Fakultas Teknologi Mineral terdiri atas Jurusan Teknik Perminyakan dan Jurusan Teknik Geologi. Pada tanggal 26 April 1993 telah mendapatkan status “DISAMAKAN” dengan SK DIKTI No. 170/DIKTI/Kep/1993.

Untuk memperlancar pelaksanaan perkuliahan dan praktikum mahasiswa, Pertamina bersama kontraktor minyak asing, membangun gedung dan berbagai Laboratorium antara lain: Laboratorium Kimia, Laboratorium Fisika, Laboratorium Teknik Pemboran dan Produksi, Laboratorium Analisa Batuan Reservoir, Laboratorium Analisa Fluida Reservoir dan  Laboratorium Konservasi Peralatan Pemboran dan Produksi untuk Jurusan/Program Studi Teknik Perminyakan, serta Laboratorium Petrologi-Mineralogi, Laboratorium Paleontologi dan Stratigrafi, Laboratorium Geodinamik, Laboratorium Geokimia, Laboratorium Geofisika dan Laboratorium Geoteknik  untuk Jurusan/Program Studi Teknik Geologi. Pada Tabel 2.1 menunjukkan daftar Sponsor Pendiri Fakultas Teknologi Kebumian Dan Energi (Dulu Departemen Teknik Energi – Fakultas Teknik), Universitas Trisakti periode tahun 1980-1981.
Pada tahun 1994 Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti membuka Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan dan pada tanggal 18 Mei 1994 mendapat persetujuan dari DIKTI dengan status “TERDAFTAR” dengan SK. No. 134/DIKTI/Kep/1994. Pada tahun 1997 dibangun Laboratorium Batubara dan Laboratorium Pengolahan Bahan Galian secara lengkap.

Berdasarkan surat Keputusan Rektor Universitas Trisakti No: 308/USAKTI/SKR/IX/2005  tertanggal 1 September 2005, Fakultas Teknologi Mineral diubah menjadi Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi. Selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2009, FTM yang sudah berganti nama menjadi Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi membuka program Studi baru yaitu magister Teknik Perminyakan

Floatin Button
Floatin Button